Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Cinta ibarat kupu-kupu




Cinta ibarat kupu-kupu  semakin dikejar semakin menghindar, tapi jika engkau biarkan terbang maka ia akan menghampirimu.berikut 6  tisp menghindari kegagalan dalam bercinta (Dont).
-        


           


 
           




             Jangan pernah mengatakan AKU CINTA PADAMU jika kamu hanya berbohong
-          Jangan pernah mengatakan AKU SAYANG PADAMU jika hal itu tidak dari hatimu
-          Jangan pernah memberi CINTA jika kamu tidak memilikinya
-          Jangan pernah memberi HARAPAN jika kamu tak mampu memenihinya
-          Jangn kau sentuh HIDUP seseorang jika kau hendak bermain-main dengannya
-          Jangan membuat seseorang JATUH CINTA jika kau tidak berniat mencintainya

- Good Luck -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Botol dan Sang Samong


I Botol dan Sang Samong
Diceritakan I Botol dia pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Diceritakan dia mendengar suara Sang Samong mengaung. Baru dia melihan kesamping, lalu ia melihat Samong kena jebag. Bertanya I Botol dengan Sang Samong, “ih, kamu samong, ngapain kamu disini ?” menjawablah sang samong, “aku kebodoh-bodoh masuk kedalam krangkeng ini karena disini ada danging kera. Aku kira gak akan kenapa-kenapa. Baru aku sampai kedalam, lalu tertutup pintu jebag ini, tidak bisa lagi aku keluar dari sini. Tolonglah aku sekarang (begitulah sang samong berkata kepada botol,lalu sang samong pun berkata lagi). Jika kamu mau menolong aku keluar dari sini, aku berjanji tidak akan macam-macam dengan bangsa kamu yaitu manusia!” I Botol sudah kasihan melihat sang samong di dalam kerangkeng itu, lalu dia membuka pintu kerangkeng itu. Samong pun lalu keluar, baru dia sampai diluar. Lalu dia mengaung dan berkata, “ih kamu manusia,tahan kepala kamu sekarang. Giliranku sekarang beruntung dapat memakan manusia” (begitulah samong berkata)
            I Botol lalu terkejut sekali, lalu dia berkata kepada sang samong, “ih,kamu samong,kenapa kamu begitu kepada diriku. Tidakkah kamu bisa membalas hutang budi seseorang” (lalu samong pun berkata).
“Apa yang kamu katakan, tidak bisa membalas hutang budi seseorang, itu yang kamu katakan ? jangan lagi aku jadi hewan, manusia masih lebih tinggi bangsanya dari pada diriku, masih tidak bisa membalas hutang budi seseorang. “aku benar-benar tidak bisa mempercanyai kata-
kata kamu seperti itu, kamu bilang aku tidak bisa membalas hutang budi seseorang”. Jika kamu tidak percaya dengan kata-kata ku ini, ayo sekarang kita jalan bertanya kepada hewan-hewan yang lainnya. Jika manusia betul, kamu selamat, apabila manusia salah, jangan salahkan aku tuk memakan mu. Begitulah sang samong berkata.
            I Botol lalu mengikuti perkataan sang samong, lalu mereka berdua berjalan. Di dalam hutan lalu mereka bertemu dengan kuda. Lalu Botol pun menceritakan tingkah laku samong kepada dirinya. Setelah Botol selesai menceritakan tingkah laku samong, kepada sang kuda, lalu dia berkata, “Samong kamulah yang betul, karena manusia tidak bisa mengambil hikmah dari orang lain. Lihatlah aku sekarang, sudah tua aku seperti ini,lalu aku dibuang begitu saja. Waktu aku masih remaja dan masih kuat, aku sehari-hari dipakai untuk menarik dokar,membawa padi waktu panen, membawa batu dari sungai dan yang lainnya. Tidak saja aku dipakai seperti itu tapi sering juga aku di pukul, namun makan yang aku dapatkan tidaklah seberapa dengan hasil kerja kerasku. Tumben aku dipakai untuk mencari makanan, tapi dipakai untuk dirinya sendiri. Betul sekali kata kamu samong, kamu bilang manusia tidak bisa membalas hutang budi seseorang,pantas kamu memakan manusia itu.
            Lalu mereka pun berjalan lagi untuk bertanya kepada hewan-hewan yang lainnya dan akhirnya mereka bertemu dengan Kerbau. Sampai Kerbau pun ikut menyalahkan manusia, beginilah katanya,”lihatlah aku ini, sesudah aku tidak bisa lagi membajak disawah,lalu aku dijual ke sodagar. Untunglah aku bisa melarikan diri sampai ke dalam hutan ini dan aku tidak jadi dijual. Betul sekali kamu memakan manusia itu”. Begitulah kata sang Kerbau kepada samong.
            Baru sang Kerbau berkata begitu, dalam hati botol  pun sudah ketakutan, merasa jiwanya sudah terbang menuju surga. Disana dia lagi berjalan mencari Sang Burung, Kata Sang Burung “memang betul manusia itu curang sekali, aku sudah beberapa kali di tembak oleh mereka, tapi aku beruntung sekali pun tidak kena dengan peluru itu. Aku pikirkan, ada juga sesamaku yang berbuat salah dengan manusia,tapi aku tidak pernah berbuat jelek kepada manusai, ketika melihat aku seperti aku mau di bunuh saja. Anak-anak ku yang masih kecil-kecil sudah di ambil oleh manusia itu dibawa kerumahnya. Anak-anak ku tidah ada berbuat salah kepada mereka kenapa anak-anak ku diambil, tidak itu saja anak-anak ku di pakai mainan oleh manusia itu. Sedih aku melihat perbuatan mereka kepada anak-anak ku, sampai anak-anaku mati kelaparan karena manusia itu tidak bisa memeliharanya dengan baik. Betul kamu samong pantas sekali kamu memakan manusia itu, jangan pernah dia diberikan melarikan diri.
            Baru sang burung berkata demikian. Lega sekali sang samong dan akan saip memakan Botol.Botol lalu meminta kesempatan satu kali lagi akan meminta pertimbangan dengan sang Kancil. Lalu mereka pun berjalan mencari sang Kancil, akhirnya mereka bertemu dengan sang Kancil. Tidak lama Botol pun menceritakan semuanya kepada Kancil. Lalu sang Kancilpun berkata, “aku tidak bisa memberikan pertimbangn cepat-cepat,tapi aku ingin tau penyebab masalah kalian berdua agar aku bisa memberiakan pertimbangan. Jalan dulu ketempat yang tadi yang jadi masalah sekarang ini. Disana mereka pun berjalan bersama-sama menuju tempat sang Samong kena perangkap. Sesudah sampai di tempat tujuan lalu sang Kancil bertanya kepada Botol, begini katanya, “ih,Botol,dimana Samong diam waktu kamu membuka pintu kerangkeng ini ? . dan bagaimana posisinya ?, itu semua kamu ceritakan agar aku tau. Disana lalu Botol menceritakan semuanya.
            Menjawab sang Kancil, “nah,jika begitu paling bagus kamu Samong masuk dulu kedalam kerangkeng,agar aku bisa melihat tempat kamu didalam, apa yang kamu katakan disana ? dan dimana kamu diam, agar aku bisa menyelesaikan masalah kalian berdua”, disana lalu sang Samong cepat-cepat masuk kedalam kerangkeng itu. Sesudah dia didalam, cepat-cepat pintu kerangkeng itu di kunci oleh sang Kancil.
            “Nah,sekarang”, begitulah sang Kancil berkata kepada I Botol, “sana kamu pulang,karena kamu tidak jadi di makan oleh sang Samong. Tapi ingatlah selalu,besok atau lusa jangan pernah mempercayai omongan orang yang membuat kamu sakit. Pikirkan dulu  didalam dihati sebelum menjalankannya”.
            Disana lalu Botol pulang menuju rumahnya. Sang Kancilpun ikut pulang. Sekarang masih Sang Samong saja disana sendirian mengaung-ngaung dan menyesal, menyesal kerena kebodohannya dapat dibodohi oleh sang Kancil,sampai ia disana kurus sekali hingga akhirnya ia mati karena tidak dapat memakan apapun.
The End

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0


Seperti fajar menyambut pagi Di sambut kicau burung lalui hari . . .
Iringi langkah sang surya menuju senja  layaknya mendung awali hujan . . .
Curahkan  keteduhan bagi alam sisakan warna seindah pelangi . . .
Seperti detik menuju  menit berganti  jam menuju hari . . .
Berlalu  seiring waktu akhiri masa ujung tahun . . .
Lepaskan kenangan tatapi harapan . . .
Hanya hanya ingin mengucapkan selamat
“Hari Raya Nyepi
Tahun Baru Saka 1934 (23 Maret 2012)
Mogi-mogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicen asung  kerhta waranugraha ring irage sareng sami. Semoga sukses melaksanakan Catur Brata Penyepian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0