I Botol dan Sang Samong
Diceritakan I Botol dia
pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Diceritakan dia mendengar suara
Sang Samong mengaung. Baru dia melihan kesamping, lalu ia melihat Samong kena
jebag. Bertanya I Botol dengan Sang Samong, “ih, kamu samong, ngapain kamu
disini ?” menjawablah sang samong, “aku kebodoh-bodoh masuk kedalam krangkeng
ini karena disini ada danging kera. Aku kira gak akan kenapa-kenapa. Baru aku
sampai kedalam, lalu tertutup pintu jebag ini, tidak bisa lagi aku keluar dari
sini. Tolonglah aku sekarang (begitulah sang samong berkata kepada botol,lalu
sang samong pun berkata lagi). Jika kamu mau menolong aku keluar dari sini, aku
berjanji tidak akan macam-macam dengan bangsa kamu yaitu manusia!” I Botol
sudah kasihan melihat sang samong di dalam kerangkeng itu, lalu dia membuka
pintu kerangkeng itu. Samong pun lalu keluar, baru dia sampai diluar. Lalu dia
mengaung dan berkata, “ih kamu manusia,tahan kepala kamu sekarang. Giliranku
sekarang beruntung dapat memakan manusia” (begitulah samong berkata)
I
Botol lalu terkejut sekali, lalu dia berkata kepada sang samong, “ih,kamu
samong,kenapa kamu begitu kepada diriku. Tidakkah kamu bisa membalas hutang
budi seseorang” (lalu samong pun berkata).
“Apa yang kamu katakan, tidak bisa membalas hutang budi seseorang, itu yang
kamu katakan ? jangan lagi aku jadi hewan, manusia masih lebih tinggi bangsanya
dari pada diriku, masih tidak bisa membalas hutang budi seseorang. “aku
benar-benar tidak bisa mempercanyai kata-
kata kamu seperti itu, kamu bilang aku tidak bisa membalas hutang budi
seseorang”. Jika kamu tidak percaya dengan kata-kata ku ini, ayo sekarang kita
jalan bertanya kepada hewan-hewan yang lainnya. Jika manusia betul, kamu selamat,
apabila manusia salah, jangan salahkan aku tuk memakan mu. Begitulah sang
samong berkata.
I
Botol lalu mengikuti perkataan sang samong, lalu mereka berdua berjalan. Di
dalam hutan lalu mereka bertemu dengan kuda. Lalu Botol pun menceritakan tingkah
laku samong kepada dirinya. Setelah Botol selesai menceritakan tingkah laku
samong, kepada sang kuda, lalu dia berkata, “Samong kamulah yang betul, karena
manusia tidak bisa mengambil hikmah dari orang lain. Lihatlah aku sekarang,
sudah tua aku seperti ini,lalu aku dibuang begitu saja. Waktu aku masih remaja
dan masih kuat, aku sehari-hari dipakai untuk menarik dokar,membawa padi waktu
panen, membawa batu dari sungai dan yang lainnya. Tidak saja aku dipakai
seperti itu tapi sering juga aku di pukul, namun makan yang aku dapatkan
tidaklah seberapa dengan hasil kerja kerasku. Tumben aku dipakai untuk mencari
makanan, tapi dipakai untuk dirinya sendiri. Betul sekali kata kamu samong,
kamu bilang manusia tidak bisa membalas hutang budi seseorang,pantas kamu memakan
manusia itu.
Lalu
mereka pun berjalan lagi untuk bertanya kepada hewan-hewan yang lainnya dan
akhirnya mereka bertemu dengan Kerbau. Sampai Kerbau pun ikut menyalahkan
manusia, beginilah katanya,”lihatlah aku ini, sesudah aku tidak bisa lagi
membajak disawah,lalu aku dijual ke sodagar. Untunglah aku bisa melarikan diri
sampai ke dalam hutan ini dan aku tidak jadi dijual. Betul sekali kamu memakan
manusia itu”. Begitulah kata sang Kerbau kepada samong.
Baru
sang Kerbau berkata begitu, dalam hati botol
pun sudah ketakutan, merasa jiwanya sudah terbang menuju surga. Disana
dia lagi berjalan mencari Sang Burung, Kata Sang Burung “memang betul manusia
itu curang sekali, aku sudah beberapa kali di tembak oleh mereka, tapi aku
beruntung sekali pun tidak kena dengan peluru itu. Aku pikirkan, ada juga
sesamaku yang berbuat salah dengan manusia,tapi aku tidak pernah berbuat jelek
kepada manusai, ketika melihat aku seperti aku mau di bunuh saja. Anak-anak ku
yang masih kecil-kecil sudah di ambil oleh manusia itu dibawa kerumahnya.
Anak-anak ku tidah ada berbuat salah kepada mereka kenapa anak-anak ku diambil,
tidak itu saja anak-anak ku di pakai mainan oleh manusia itu. Sedih aku melihat
perbuatan mereka kepada anak-anak ku, sampai anak-anaku mati kelaparan karena
manusia itu tidak bisa memeliharanya dengan baik. Betul kamu samong pantas
sekali kamu memakan manusia itu, jangan pernah dia diberikan melarikan diri.
Baru
sang burung berkata demikian. Lega sekali sang samong dan akan saip memakan
Botol.Botol lalu meminta kesempatan satu kali lagi akan meminta pertimbangan
dengan sang Kancil. Lalu mereka pun berjalan mencari sang Kancil, akhirnya
mereka bertemu dengan sang Kancil. Tidak lama Botol pun menceritakan semuanya
kepada Kancil. Lalu sang Kancilpun berkata, “aku tidak bisa memberikan
pertimbangn cepat-cepat,tapi aku ingin tau penyebab masalah kalian berdua agar
aku bisa memberiakan pertimbangan. Jalan dulu ketempat yang tadi yang jadi
masalah sekarang ini. Disana mereka pun berjalan bersama-sama menuju tempat
sang Samong kena perangkap. Sesudah sampai di tempat tujuan lalu sang Kancil
bertanya kepada Botol, begini katanya, “ih,Botol,dimana Samong diam waktu kamu
membuka pintu kerangkeng ini ? . dan bagaimana posisinya ?, itu semua kamu
ceritakan agar aku tau. Disana lalu Botol menceritakan semuanya.
Menjawab
sang Kancil, “nah,jika begitu paling bagus kamu Samong masuk dulu kedalam
kerangkeng,agar aku bisa melihat tempat kamu didalam, apa yang kamu katakan
disana ? dan dimana kamu diam, agar aku bisa menyelesaikan masalah kalian
berdua”, disana lalu sang Samong cepat-cepat masuk kedalam kerangkeng itu.
Sesudah dia didalam, cepat-cepat pintu kerangkeng itu di kunci oleh sang
Kancil.
“Nah,sekarang”,
begitulah sang Kancil berkata kepada I Botol, “sana kamu pulang,karena kamu
tidak jadi di makan oleh sang Samong. Tapi ingatlah selalu,besok atau lusa
jangan pernah mempercayai omongan orang yang membuat kamu sakit. Pikirkan dulu didalam dihati sebelum menjalankannya”.
Disana
lalu Botol pulang menuju rumahnya. Sang Kancilpun ikut pulang. Sekarang masih
Sang Samong saja disana sendirian mengaung-ngaung dan menyesal, menyesal kerena
kebodohannya dapat dibodohi oleh sang Kancil,sampai ia disana kurus sekali
hingga akhirnya ia mati karena tidak dapat memakan apapun.
The
End